PASKIBRA SMAN 7 Manado
---------------------------------------------------------------------------------
Pasal - Pasal Casis
1. Senior tidak pernah salah.
2. Jika senior salah tinjau kembali pasal 1.
3. 99% hak casis ada pada senior dan 1% hanya bernafas.
4. Jika menjawab di awali kata siap, dan diakhiri dengan kata siap selesai siap terima kasih.
5. Dilarang senyum seram pada senior.4. Jika menjawab di awali kata siap, dan diakhiri dengan kata siap selesai siap terima kasih.
6. Saling menghargai antara SENIOR-JUNIOR, JUNIOR-JUNIOR, dan JUNIOR-GURU.
7. DIlarang membelakangi Senior dimanapun, kapanpun, dan disaat apapun.
---------------------------------------------------------------------------------
Urutan Materi Wajib.
1. Pancasila.
2. Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Proklamasi.
4. Sumpah Pemuda.
5. Lagu - Lagu Nasional.
6. Pasal - Pasal Casis SMANTU
7. Nama - Nama Purna SMA N 7 Manado.
5. Lagu - Lagu Nasional.
6. Pasal - Pasal Casis SMANTU
7. Nama - Nama Purna SMA N 7 Manado.
8. Lagu PASKIBRA
9. Materi Umum PASKIBRAKA Dan Lainnya.
10. Sejarah PASKIBRAKA
11. Sejarah MERAH PUTIH
10. Sejarah PASKIBRAKA
11. Sejarah MERAH PUTIH
---------------------------------------------------------------------------------
YEL - YEL PASKIBRAKA
1998:
1. Christofer Kawet
Bertugas : Provinsi
Posisi : Pembentang
2. Daniel Aji Sujianto
Bertugas : Kota Manado
Posisi : -
3. Lady Purnomo
Bertugas : Provinsi
Posisi : -
4. Debby Manitik
Bertugas : Kota Manado
Posisi : -
5. Geisye Woimbon
Bertugas : Manado
Posisi : -
6. Robbi Rasubala
Bertugas : -
Posisi : -
1999:
1. Ahendra Paulus
Bertugas : -
Posisi : -
2. Mauren Umboh
Bertugas : -
Posisi : -
3. Olvilia Darenda
Bertugas : -
Posisi : -
2000:
1. Tigor Gultom
Bertugas : Kota Manado
Posisi : -
2. Gerry Lontoh
Bertugas : -
Posisi : -
3. Steven Panambunan
Bertutas : -
Posisi : -
4. Wahyu Ismail
Bertugas : Provinsi Sulawesi Utara
Posisi : -
5. Russel Sumual
Bertugas : -
Posisi : -
6. Natalia Ruus
Bertugas : -
Posisi : -
7. Feibylita Katili
Bertugas : -
Posisi : -
2001:
1. Andre Lahangkai
Bertugas : -
Posisi : -
2. Michael Lahengking
Bertugas : -
Posisi : -
3. Brenda Lapian
Bertugas : -
Posisi : -
4. Noval Lumentut
Bertugas : -
Posisi : -
5. Ratna Dewi Mamontoh
Bertugas : -
Posisi : -
6. Vivi Salasa
Bertugas : -
Posisi : -
3. Kurniawan Sanimin
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi/Danpas sore
2004:
1. Ikramah Masloman
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Sore
2. Natalia Wita Walangitan
Bertugas : Provinsi
Posisi : -
3. Francine Audrey Margaret Palit
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 Sore Pedamping kiri
4. Maya Sumual
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi
2005:
1. Yuyun Kumowal
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 Pagi Pedamping Kiri
2. Mutiara Ismail
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17
3 Hutri Sumoket
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17
4. Jessi Kamu
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17
5. Ririn Pristianty Syahrain
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17
6. Fathan Maliso
Bertugas : kota Manado
Posisi : pasukan 17
2006:
1. Prisilya Mayasari Abast
Bertugas : Nasional (Istana Negara)
Posisi : Pembawa Baki Sore Istana Negara
2007:
1 . Defghi Sumangkut
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi dan Sore
2. Anggraini Keintjem
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi dan Sore
3.Winie Wahyu Sumartini Marimin
2. Chrestavius Kondoahi
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 pagi, Pembentang sore
3.Oktavia Djabu
Bertugas : Kota Manado
Posusu : -
4. Rizky Ainin Hamza
Bertugas :
Posisi :
5. Jessica C. D. Lumentut
Bertugas : -
Posisi : -
2009:
1 . Rovaldo Poluan
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Sore
2. Witri A.K. Sari
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pembawa Baki Pagi
3. Prasetya Wales
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 SOre
4. Wahyu Eka Novianto Repi
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Danpok Pagi dan Danpas Sore
5. Jeildy G.Sumual
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17
6. Valen
Bertugas : -
Posisi -
2010:
1. Linda J.Giroth
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pembawa Baki Sore
2. Regina Kumambong
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17
3. Valentino Rindengan
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17
4. Valdo Poluan
Bertugas : -
Posisi : -
2011:
1. Robin Hero Kumambong
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi dan Sore
2. Pratiwi Kurniawan
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 Pagi
2012
1. Firman Sale
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi dan Sore
2. Stacy Mamentu
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 Pagi dan Cadangan Pembawa Baki
3. Trisetyo Gumolung
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 Pagi Penggerek
2013:
1. Zulfirman Musati
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Sore
2. Ravi Saputra
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi
3. Nobian Sari Erlangga
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi
4. Dinda Kamalsyam
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi
5. Nadya Regina Pang
Bertugas : Provinsi Sulawesi Utara
Posisi : Pasukan 8 Pagi
2014:
1. Natalia Melisa
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 pagi
2. Alesandro J Manarisip
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Sore
3. Adcuanda Eko Pr Rahayu
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Sore
4. Michael A. Kowaas
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Sore
5. Rachel Luntungan
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 sore
2015:
1. Achmad Rizky Leasa
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Sore Saf 1 Banjar 1
2. Fauzy Syahputra
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi
2016:
1. Wisang Aji Bagaskoro
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi Saf 1 Banjar 1
2. Anggi Dwi Suparto :
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukann 17 Sore
3. Anggilita M.H Soetardjo
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Sore Saf 6 Banjar 1
4. Graini Enga
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi Saf 5 Banjar 3
5. Alfizahri Abraham
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 Sore Pembentang
2017:
1. Rivaldo Eintein Pedah
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Sore
2. Trivena Agata Ngantung
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 Sore Pengapit
3. Reycardo Leonard Rondonuwu
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 Pagi Penggerek
2018:
1. Rezaldy Paransa
Bertugas : kota Manado
Posisi : Pasukan 8 Sore Pembentang
2. Gerry Lukas
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Sore Saf 4 Banjar 1
3. Muhammad Zidan Agzan Azzhahiry
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Sore Saf 2 Banjar 3
4. Ulni Vivien Kansil
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Sore Saf 5 Banjar 1
5. Syahrani Rachmawati Maloho
Bertugas : kota Manado
Posisi : pasukan 17 Sore Saf 2 Banjar 1
2019:
1. Gultor Macpal
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 Sore Penggerek
2. Shalomita L.S.P Wenas
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi Saf 6 Banjar 1
3.Sheren G.K Langinusa
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi Saf 2 Banjar 2
Bendera yang dinamakan Sang Merah Putih ini pertama kali digunakan oleh para pelajar dan kaum nasionalis pada awal abad ke-20 di bawah kekuasaan Belanda. Bendera Merah Putih berkibar untuk pertama kali dalam abad XX sebagai lambang kemerdekaan di benua Eropa.
Pada tahun 1922 Perhimpunan Indonesia mengibarkan bendera Merah Putih di Belanda dengan kepala banteng ditengah-tengahnya.
Pada tahun 1924 Perhimpunan Indonesia mengeluarkan buku peringatan 1908-1923 untuk memperingati hidup perkumpulan itu selama 15 tahun di Eropa. Kulit buku peringatan itu bergambar bendera Merah Putih kepala banteng.
Dalam tahun 1927 lahirlah di kota Bandung Partai Nasional Indonesia (PNI) yang mempunyai tujuan Indonesia Merdeka. PNI mengibarkan bendera Merah Putih kepala banteng.
Tanggal 28 Oktober 1928, dalam Kongres Indonesia Muda di Jakarta, para pemuda mengibarkan Merah Putih dihiasi dengan lambang garuda terbang. Kemudian lambang garuda menjadikan lambang tersendiri, sehingga tinggal warna Merah Putih.
Saat menjelang Indonesia merdeka, Ki Hajar Dewantara ditugaskan untuk meneliti bendera dan lagu kebangsaan. Diputuskan, bendera Merah Putih harus berukuran panjang 3 meter dan lebar 2 meter. Sedangkan maknanya; merah berarti berani, dan putih berarti suci.
Bendera pusaka dibuat oleh Ibu Fatmawati, istri Presiden Soekarno pada tahun 1944. Bendera berbahan katun Jepang (ada juga yang menyebutkan bahan bendera tersebut adalah kain wool dari London yang diperoleh dari seorang Jepang. Bahan ini memang pada saat itu digunakan khusus untuk membuat bendera-bendera negara di dunia karena terkenal dengan keawetannya) berukuran 276 x 200 cm.
Sejak tahun 1946 sampai dengan 1968, bendera tersebut hanya dikibarkan pada setiap hari ulang tahun kemerdekaan RI. Namun sejak tahun 1969, bendera tersebut tidak pernah dikibarkan lagi dan sampai saat ini disimpan di Istana Merdeka. Bendera itu sempat sobek di dua ujungnya, ujung berwarna putih sobek sebesar 12 X 42 cm. Ujung berwarna merah sobek sebesar 15x 47 cm. Lalu ada bolong-bolong kecil karena jamur dan gigitan serangga, noda berwarna kecoklatan, hitam, dan putih. Karena terlalu lama dilipat, lipatan-lipatan itu pun sobek dan warna di sekitar lipatannya memudar.
Setelah tahun 1969, yang dikerek dan dikibarkan pada hari ulang tahun kemerdekaan RI adalah bendera duplikatnya yang terbuat dari sutra alam Indonesia. Bendera pusaka turut pula dihadirkan namun ia hanya 'menyaksikan' dari dalam kotak penyimpanannya.
1. Mars PBB
Jika berbaris janganlah tengok kanan dan kiri
Ayunkan tangan, biarlah tinggi
badan di tegakkan mata pandang lurus ke depan, dengarlah aba - aba,
lihatlah kami putra dan putri teladan
berhati baja, tak kenal takut
biarlah hidup kami sekarang sengsara tetaplah hati gembira
majulah putra bangsa tegakkan kepalamu busungkanlah dadamu
majulah putra bangsa tegakkan jiwa dan ragamu.
Jika berbaris janganlah tengok kanan dan kiri
Ayunkan tangan, biarlah tinggi
badan di tegakkan mata pandang lurus ke depan, dengarlah aba - aba,
lihatlah kami putra dan putri teladan
berhati baja, tak kenal takut
biarlah hidup kami sekarang sengsara tetaplah hati gembira
majulah putra bangsa tegakkan kepalamu busungkanlah dadamu
majulah putra bangsa tegakkan jiwa dan ragamu.
2. Forget To ME
saya tunggu engkau, saya tunggu engkau rupanya engkau forget to me.
saya tunggu engkau, saya tunggu engkau rupanya engkau forget to me
badan sampai sakit - sakit jungkir balik di lapangan rupanya engkau forget to me
lambang teratai ayuk tarik tambang asoy
disini aku jadi tambah senang asoy
andaikan aku burung, aku akan terbang tanggal 17 pengibar bendera
bangun pagi - pagi menuju ke lapangan untuk mengikuti latihan fisik mental
disini diriku dibina dan di tempa oleh pelatih perkasa
mau makan jalan jongkok sudah makan lompat kodok di caci di maki dan di bentak-bentak
wahai pelatih ku engkau kejam sekali wahai pelatihku jikau tak sayang padaku
dengar keluhanku andaikan engkau tau kucinta padamu
saya tunggu engkau, saya tunggu engkau rupanya engkau forget to me.
saya tunggu engkau, saya tunggu engkau rupanya engkau forget to me
badan sampai sakit - sakit jungkir balik di lapangan rupanya engkau forget to me
lambang teratai ayuk tarik tambang asoy
disini aku jadi tambah senang asoy
andaikan aku burung, aku akan terbang tanggal 17 pengibar bendera
bangun pagi - pagi menuju ke lapangan untuk mengikuti latihan fisik mental
disini diriku dibina dan di tempa oleh pelatih perkasa
mau makan jalan jongkok sudah makan lompat kodok di caci di maki dan di bentak-bentak
wahai pelatih ku engkau kejam sekali wahai pelatihku jikau tak sayang padaku
dengar keluhanku andaikan engkau tau kucinta padamu
3. Semerah Darah
semerah darah sebening air mata
itu semboyan kita,, majulah ayo maju
pantang menyerah sebelum kita menang
ingatlah selalu akan tugas wajibmu
tetap insaf dan sabar junjunglah derajat lambang korps kita
casis-casis jaya.
siang kepanasan kalau malam kedinginan berlatih, berlatih
terdengar komando dari kiri dan kanan ayo maju pantang mundur
majulah putra bangsa tegakkan kepalamu busungkanlah dadamu
majulah putra bangsa tegakkan jiwa dan ragamu.
itu semboyan kita,, majulah ayo maju
pantang menyerah sebelum kita menang
ingatlah selalu akan tugas wajibmu
tetap insaf dan sabar junjunglah derajat lambang korps kita
casis-casis jaya.
siang kepanasan kalau malam kedinginan berlatih, berlatih
terdengar komando dari kiri dan kanan ayo maju pantang mundur
majulah putra bangsa tegakkan kepalamu busungkanlah dadamu
majulah putra bangsa tegakkan jiwa dan ragamu.
4. Bila Apel Sore Telah Tiba
bila apel sore telah tiba, segera bacakan pengumuman
mata pandang lurus kedepan, sikap pesik jangan dilupakan
bila aku pasukan 8 jangan lupa pasukan 17
bila aku jadi cadangan serahkan pacarku pada teman
5. Tinggalkan Ayah Tinggalkan Ibu
Tinggalkan Ayah TInggalkan Ibu Ijinkan Kami Pergi Berjuang,
Di bawah Kibaran Sang Merah Putih, Majulah Ayo Maju Menyerbu, Serbu
Tidak Kembali Pulang, Sebelum Kita Yang Menang,
Walau Badan Terasa Sakit Sekali, Demi Bangsa Kurela Berjuang,
Maju ayo maju ayo terus maju, singkirkan dia dia dia
kikis habiskan mereka demi negara, wahai kawanku pasukan Paskibraka,
Dimana engkau berada, teruskan Perjuangan para
Pahlawan demi bangsa, ku rela berjuang
6. Terima Kasih Kaka
Terima Kasih Kaka, Terima Kasih Kaka
Terima kasih kami ucapkan,
Terima kasih Kaka, Terima Kasih Kaka
Terima kasih, kami ucapkan
yayayaya, terimalah salam dari kami yang ingin maju
bersama - sama
7. Di Lapangan Tikala
Di lapangan tikala, tempat kami di tempa
para capas selalu siap sedia
acara hari ini selalu silih berganti
para capas selalu berseri - seri dengarlah
sayob sayob suara yang merdu memecah malam
jauhlah dari kampung menuju kata hati guna bakti
pada ibu pertiwi
8. Kami Paskibraka
Kami Paskibraka berjiwa satria,
tidak pernah mengenal keluh kesah
apapun rintangan tak jadi pernghalang
maju terus pantang mundur demi kehormatan
tidak sombong, redah hati, itulah jiwa kami
Merah Putih di hati kami akan ku bela sampai mati.
9. Derap Langkah
Derap langkah dan gagah perkasa
seirama dan satu suara,
sambil bernyanyi lagu hura - hura, itulah langkah calon paskibraka
ayun kakimu kiri dan kanan, atur langkah jaga kerapian
jangan sampai merusak barisan,
banjar dan safnya harus diluruskan
banjar dan safnya hharus diluruskan
10. Dulu aku bercita - cita
Dulu aku bercita - cita menjadi calon Paskibraka
berdiri tegap gagah perkasa tunaikan tugas yang mulia
kini aku sedang di tempa oleh gemblengan para pelatihku
lupa kawan lupa saudara lupakan saja semuanya
saya tahan sakit sakit sampai masuk rumah sakit
saya tahan menderita siang malam ku di tempa walau
diriku di tempah hatiku selalu gembira gembira selamanya
bergembira senantiasa, selalu gembira
hilangkanlah rasa susah sejauh jauhnya
rasa susah rasa sedih tak ada gunanya
berlatih sambil tertawa habislah perkara
11. Tak Bersenjata Pun Mampu
Tak bersenjata pun mampu, mengalahkan mengusir penjajah
di surabaya sembilan belas, bulan sembilan, satu sembilan empat lima tahunnya
merah putih biru peyebab timbulnya insideng bendera, bendera, bendera
melambangkan semangat, semangat, semangat bersenjatakan keberanian
rakyat menyerbu membantai merampas, membantai merampas belanda tak
berdaya, merah putih tetap jaya. *merah putih biru
merah putih biru peyebab timbulnya insideng bendera, bendera, bendera
melambangkan semangat, semangat, semangat bersenjatakan keberanian
rakyat menyerbu membantai merampas, membantai merampas belanda tak
berdaya, merah putih tetap jaya
mata pandang lurus kedepan, sikap pesik jangan dilupakan
bila aku pasukan 8 jangan lupa pasukan 17
bila aku jadi cadangan serahkan pacarku pada teman
5. Tinggalkan Ayah Tinggalkan Ibu
Tinggalkan Ayah TInggalkan Ibu Ijinkan Kami Pergi Berjuang,
Di bawah Kibaran Sang Merah Putih, Majulah Ayo Maju Menyerbu, Serbu
Tidak Kembali Pulang, Sebelum Kita Yang Menang,
Walau Badan Terasa Sakit Sekali, Demi Bangsa Kurela Berjuang,
Maju ayo maju ayo terus maju, singkirkan dia dia dia
kikis habiskan mereka demi negara, wahai kawanku pasukan Paskibraka,
Dimana engkau berada, teruskan Perjuangan para
Pahlawan demi bangsa, ku rela berjuang
6. Terima Kasih Kaka
Terima Kasih Kaka, Terima Kasih Kaka
Terima kasih kami ucapkan,
Terima kasih Kaka, Terima Kasih Kaka
Terima kasih, kami ucapkan
yayayaya, terimalah salam dari kami yang ingin maju
bersama - sama
7. Di Lapangan Tikala
Di lapangan tikala, tempat kami di tempa
para capas selalu siap sedia
acara hari ini selalu silih berganti
para capas selalu berseri - seri dengarlah
sayob sayob suara yang merdu memecah malam
jauhlah dari kampung menuju kata hati guna bakti
pada ibu pertiwi
8. Kami Paskibraka
Kami Paskibraka berjiwa satria,
tidak pernah mengenal keluh kesah
apapun rintangan tak jadi pernghalang
maju terus pantang mundur demi kehormatan
tidak sombong, redah hati, itulah jiwa kami
Merah Putih di hati kami akan ku bela sampai mati.
9. Derap Langkah
Derap langkah dan gagah perkasa
seirama dan satu suara,
sambil bernyanyi lagu hura - hura, itulah langkah calon paskibraka
ayun kakimu kiri dan kanan, atur langkah jaga kerapian
jangan sampai merusak barisan,
banjar dan safnya harus diluruskan
banjar dan safnya hharus diluruskan
10. Dulu aku bercita - cita
Dulu aku bercita - cita menjadi calon Paskibraka
berdiri tegap gagah perkasa tunaikan tugas yang mulia
kini aku sedang di tempa oleh gemblengan para pelatihku
lupa kawan lupa saudara lupakan saja semuanya
saya tahan sakit sakit sampai masuk rumah sakit
saya tahan menderita siang malam ku di tempa walau
diriku di tempah hatiku selalu gembira gembira selamanya
bergembira senantiasa, selalu gembira
hilangkanlah rasa susah sejauh jauhnya
rasa susah rasa sedih tak ada gunanya
berlatih sambil tertawa habislah perkara
11. Tak Bersenjata Pun Mampu
Tak bersenjata pun mampu, mengalahkan mengusir penjajah
di surabaya sembilan belas, bulan sembilan, satu sembilan empat lima tahunnya
merah putih biru peyebab timbulnya insideng bendera, bendera, bendera
melambangkan semangat, semangat, semangat bersenjatakan keberanian
rakyat menyerbu membantai merampas, membantai merampas belanda tak
berdaya, merah putih tetap jaya. *merah putih biru
merah putih biru peyebab timbulnya insideng bendera, bendera, bendera
melambangkan semangat, semangat, semangat bersenjatakan keberanian
rakyat menyerbu membantai merampas, membantai merampas belanda tak
berdaya, merah putih tetap jaya
---------------------------------------------------------------------------------
NAMA - NAMA Purna SMAN 7 Manado
Kepada seluruh senior mohon maaf jika terdapat kesalahan NAMA, TEMPAT BERTUGAS, DAN POSISI. Informasi ini hanya untuk membantu Adik - Adik di kemudian hari.
DAFTAR PURNA PASKIBRAKA SMA N 7 Manado :
1993
1. Rudolf Gumansalangi
Bertugas : Provinsi Sulawesi Utara
Posisi : -
1994
1. Stefanus Michael Tamuntuan
Bertugas : Provinsi Sulawesi Utara
Posisi : -
1995 -
1996:
1. Ewin Lahami
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 Penggerek
1997:
1. David Rugian
Bertugas : Provinsi Sulawesi Utara
Posisi : -
2. Alm. Amelia Rasla
Bertugas : -
Posisi : -
1993
1. Rudolf Gumansalangi
Bertugas : Provinsi Sulawesi Utara
Posisi : -
1994
1. Stefanus Michael Tamuntuan
Bertugas : Provinsi Sulawesi Utara
Posisi : -
1995 -
1996:
1. Ewin Lahami
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 Penggerek
1997:
1. David Rugian
Bertugas : Provinsi Sulawesi Utara
Posisi : -
2. Alm. Amelia Rasla
Bertugas : -
Posisi : -
1998:
1. Christofer Kawet
Bertugas : Provinsi
Posisi : Pembentang
2. Daniel Aji Sujianto
Bertugas : Kota Manado
Posisi : -
3. Lady Purnomo
Bertugas : Provinsi
Posisi : -
4. Debby Manitik
Bertugas : Kota Manado
Posisi : -
5. Geisye Woimbon
Bertugas : Manado
Posisi : -
6. Robbi Rasubala
Bertugas : -
Posisi : -
1999:
1. Ahendra Paulus
Bertugas : -
Posisi : -
2. Mauren Umboh
Bertugas : -
Posisi : -
3. Olvilia Darenda
Bertugas : -
Posisi : -
2000:
1. Tigor Gultom
Bertugas : Kota Manado
Posisi : -
2. Gerry Lontoh
Bertugas : -
Posisi : -
3. Steven Panambunan
Bertutas : -
Posisi : -
4. Wahyu Ismail
Bertugas : Provinsi Sulawesi Utara
Posisi : -
5. Russel Sumual
Bertugas : -
Posisi : -
6. Natalia Ruus
Bertugas : -
Posisi : -
7. Feibylita Katili
Bertugas : -
Posisi : -
2001:
1. Andre Lahangkai
Bertugas : -
Posisi : -
2. Michael Lahengking
Bertugas : -
Posisi : -
3. Brenda Lapian
Bertugas : -
Posisi : -
4. Noval Lumentut
Bertugas : -
Posisi : -
5. Ratna Dewi Mamontoh
Bertugas : -
Posisi : -
6. Vivi Salasa
Bertugas : -
Posisi : -
2002:
1. Jade Paath
Bertugas : Kota Manado
Posisi : -
2. Miya Ayu Fitria
Bertugas : Kota Manado
Posisi : -
2003:
1. Andre Narande
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 Pembentang
pagi/pasukan 17 sore
2. Chiven Sondakh
Bertugas : Provinsi
Posisi : Danpok 8 pagi/sore
1. Jade Paath
Bertugas : Kota Manado
Posisi : -
2. Miya Ayu Fitria
Bertugas : Kota Manado
Posisi : -
2003:
1. Andre Narande
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 Pembentang
pagi/pasukan 17 sore
2. Chiven Sondakh
Bertugas : Provinsi
Posisi : Danpok 8 pagi/sore
3. Kurniawan Sanimin
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi/Danpas sore
4. Marceyla supriyanto
Bertugas :
Posisi :
2004:
1. Ikramah Masloman
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Sore
2. Natalia Wita Walangitan
Bertugas : Provinsi
Posisi : -
3. Francine Audrey Margaret Palit
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 Sore Pedamping kiri
4. Maya Sumual
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi
2005:
1. Yuyun Kumowal
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 Pagi Pedamping Kiri
2. Mutiara Ismail
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17
3 Hutri Sumoket
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17
4. Jessi Kamu
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17
5. Ririn Pristianty Syahrain
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17
6. Fathan Maliso
Bertugas : kota Manado
Posisi : pasukan 17
2006:
1. Prisilya Mayasari Abast
Bertugas : Nasional (Istana Negara)
Posisi : Pembawa Baki Sore Istana Negara
2007:
1 . Defghi Sumangkut
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi dan Sore
2. Anggraini Keintjem
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi dan Sore
3.Winie Wahyu Sumartini Marimin
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 Pagi - Pendamping Kiri
2008:
1. Sri Wahyuningtias Syahrain
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 Pengapit Kanan
Posisi : Pasukan 8 Pagi - Pendamping Kiri
2008:
1. Sri Wahyuningtias Syahrain
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 Pengapit Kanan
2. Chrestavius Kondoahi
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 pagi, Pembentang sore
3.Oktavia Djabu
Bertugas : Kota Manado
Posusu : -
4. Rizky Ainin Hamza
Bertugas :
Posisi :
5. Jessica C. D. Lumentut
Bertugas : -
Posisi : -
2009:
1 . Rovaldo Poluan
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Sore
2. Witri A.K. Sari
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pembawa Baki Pagi
3. Prasetya Wales
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 SOre
4. Wahyu Eka Novianto Repi
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Danpok Pagi dan Danpas Sore
5. Jeildy G.Sumual
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17
6. Valen
Bertugas : -
Posisi -
2010:
1. Linda J.Giroth
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pembawa Baki Sore
2. Regina Kumambong
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17
3. Valentino Rindengan
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17
4. Valdo Poluan
Bertugas : -
Posisi : -
2011:
1. Robin Hero Kumambong
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi dan Sore
2. Pratiwi Kurniawan
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 Pagi
2012
1. Firman Sale
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi dan Sore
2. Stacy Mamentu
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 Pagi dan Cadangan Pembawa Baki
3. Trisetyo Gumolung
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 Pagi Penggerek
2013:
1. Zulfirman Musati
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Sore
2. Ravi Saputra
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi
3. Nobian Sari Erlangga
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi
4. Dinda Kamalsyam
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi
5. Nadya Regina Pang
Bertugas : Provinsi Sulawesi Utara
Posisi : Pasukan 8 Pagi
2014:
1. Natalia Melisa
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 pagi
2. Alesandro J Manarisip
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Sore
3. Adcuanda Eko Pr Rahayu
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Sore
4. Michael A. Kowaas
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Sore
5. Rachel Luntungan
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 sore
2015:
1. Achmad Rizky Leasa
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Sore Saf 1 Banjar 1
2. Fauzy Syahputra
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi
2016:
1. Wisang Aji Bagaskoro
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi Saf 1 Banjar 1
2. Anggi Dwi Suparto :
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukann 17 Sore
3. Anggilita M.H Soetardjo
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Sore Saf 6 Banjar 1
4. Graini Enga
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi Saf 5 Banjar 3
5. Alfizahri Abraham
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 Sore Pembentang
2017:
1. Rivaldo Eintein Pedah
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Sore
2. Trivena Agata Ngantung
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 Sore Pengapit
3. Reycardo Leonard Rondonuwu
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 Pagi Penggerek
2018:
1. Rezaldy Paransa
Bertugas : kota Manado
Posisi : Pasukan 8 Sore Pembentang
2. Gerry Lukas
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Sore Saf 4 Banjar 1
3. Muhammad Zidan Agzan Azzhahiry
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Sore Saf 2 Banjar 3
4. Ulni Vivien Kansil
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Sore Saf 5 Banjar 1
5. Syahrani Rachmawati Maloho
Bertugas : kota Manado
Posisi : pasukan 17 Sore Saf 2 Banjar 1
2019:
1. Gultor Macpal
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 8 Sore Penggerek
2. Shalomita L.S.P Wenas
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi Saf 6 Banjar 1
3.Sheren G.K Langinusa
Bertugas : Kota Manado
Posisi : Pasukan 17 Pagi Saf 2 Banjar 2
---------------------------------------------------------------------------------
Materi Umum
PASKIBRAKA
Paskibraka adalah Putra dan Putri Pelajar Pilihan yang di pilih, di latih, dan dipersiapkan untuk
pengibaran bendera pada setiap memperingati hari kemerdekaan indonesia baik tingkat kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional.
Bapak Paskibraka Kota Manado (Pendiri) : Yusuf Mato
Bapak Paskibraka Indonesia (Pendiri) : Husein Mutahar
Penghormatan Tertinggi :
1. Bendera Merah Putih
2. Lagu Indonesia Raya
3. Inspektur Upacara
Lagu Indonesia Raya pertama kali di kumandangkan pada Kongres Pemuda 1
Benderah Merah Putih di jahit oleh Ibu F. Fatmawati
Bendera Merah Putih Berukuran 2 : 3 Meter atau 2000 cm : 3000 cm
Bendera Latihan berwarna Kuning dan Hijau
Kuning melambngkan Merah yang berarti keberanian
Hijau melambangkan Putih yang berarti kesucian
3 Pengibar Pertama :
1. Pemuda Suhud
2.. Latif Hendranigrat
3. Siswono Siwowhiardjo
Tinggi Tiang Nasional adalah 17 Meter
3 Pasukan Dalam Upacara :
* Pasukan 8/Inti (3 Pengibar, 3 Pengapit, Pembawa Baki, Cadangan Pembawa Baki)
* Pasukann 17/Pengiring (Paskibraka yang bertugas mengiring Pasukan 8)
* Pasukan 45 (TNI/Polri yang bertugasa Mengawal Pasukan 8 Dan Pasukan 17)
Lambang Anggota Paskibraka :
Lambang Anggota Paskibraka :
Makna dari lambang tersebut adalah :
- Lambang berupa bunga teratai yang tumbuh dari lumpur (tanah) dan berkembang di atas air, hal ini bermakna bahwa anggota Paskibraka adalah pemuda dan pemudi yang tumbuh dari bawah (orang biasa) dari tanah air yang sedang berkembang dan membangun.
- Bunga teratai berdaun bunga 3 (tiga) helai tumbuh ke atas (mahkota bunga), bermakna belajar, bekerja, dan berbakti.
- Bunga teratai berkelopak 3 (tiga) helai mendatar bermakna aktif, disiplin, dan gembira.
- Mata rantai berkaitan melambangkan persaudaraan yang akrab antar sesama generasi muda Indonesia yang ada di berbagai pelosok penjuru (16 penjuru arah mata angin) tanah air.
Rantai persaudaraan ini tanpa memandang asal suku, agama, status sosial, dan golongan, akan membentuk jalinan mata rantai persaudaraan yang kokoh dan kuat. Sehingga mampu menangkal bentuk pengaruh dari luar dan memperkuat ketahanan nasional, melalui jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan yang telah tertanam dalam dada setiap anggota Paskibraka. - Warna Hijau Pada Lambang Anggota Paskibraka Melambangkan Generasi Muda
- Dikelilingi oleh Rantai - Raintai, Lingkaran Melambangkan Putri, Persegi Melambangkan Putra
Untuk mempersatukan korps, untuk Paskibraka Nasional, Propinsi, dan Kabupaten / Kotamadya ditandai oleh lambang korps yang sama, dengan tambahan tanda lokasi terbentuknya pasukan.
Lambang Korps Paskibraka sejak tahun 1973, dengan perisai berwarna hitam dengan garis pinggir dan huruf berwarna kuning : PASUKAN PENGIBAR BENDERA PUSAKA dan TAHUN 19 … (diujung bawah perisai) berisi gambar (dalam bulatan putih) sepasang anggota Paskibraka dilatar belakangi oleh Bendera Merah Putih yang berkibar ditiup angin dan 3 (tiga) garis horizon atau awan.
Makna dari bentuk dan gambar tersebut adalah;
• Bentuk perisai bermakna “Siap bela negara” termasuk bangsa dan tanah air Indonesia, warna hitam bermakna teguh dan percaya diri.
• Sepasang anggota Paskibraka bermakna bahwa Paskibraka terdiri dari anggota putra dan anggota putri yang dengan keteguhan hati bertekad untuk mengabdi dan berkarya bagi pembangunan Indonesia.
• Bendera Merah Putih yang sedang berkibar adalah bendera kebangsaan dan utama Indonesia yang harus dijunjung tinggi seluruh bangsa Indonesia termasuk generasi mudanya, termasuk Paskibraka.
• Garis Horizon atau 3 (tiga) garis menunjukan ada Paskibraka di 3 (tiga) tingkat, yaitu Nasional, provinsi, dan Kabupaten / Kotamadya.
• Warna kuning berarti kebanggaan, keteladanan dalam hal perilaku dan sikap setiap anggota Paskibraka.
Garuda Dalam Pancasila
1. Pada perisai terdapat 5 gambar yang melambangkan PANCASILA yaitu
* Bintang Emas yaitu Sila 1
* Rantai Yaitu Sila 2
* Pohon Beringin Sila 3
* Kepala Banteng Sila 4
* Padi da Kapas Sila 5
2. Cakarnya menggenggam Pita Putih yang bertuliskan
Bhinneka Tunggal IKA yang berarti Berbeda - Beda tapi tetap Satu
3. Jumlah Bulu pada Garuda melambangkan tanggal Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia yaitu :
* 17 Bulu pada Masing - Masing Sayap
* 8 Bulu Ekor
* 19 Bulu Pangkal ekor yaitu di bawah perisai di atas ekor
* 45 Bulu Leher
4. Kepala Garuda Menghadap ke Kanan Karena Melambangkan Kebaikan dan
Kebenaran. Juga dalam wayang Tokoh baik di tempatkan sebelah kanan
sedangkan sebelah kiri yaitu Tokoh Jahat
5. Perancang Garuda Yaitu Sultan Hamid II
6. Warna Keemasan Pada Garuda Melambangkan Kejayaan dan Keagungan
* Bintang Emas yaitu Sila 1
* Rantai Yaitu Sila 2
* Pohon Beringin Sila 3
* Kepala Banteng Sila 4
* Padi da Kapas Sila 5
2. Cakarnya menggenggam Pita Putih yang bertuliskan
Bhinneka Tunggal IKA yang berarti Berbeda - Beda tapi tetap Satu
3. Jumlah Bulu pada Garuda melambangkan tanggal Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia yaitu :
* 17 Bulu pada Masing - Masing Sayap
* 8 Bulu Ekor
* 19 Bulu Pangkal ekor yaitu di bawah perisai di atas ekor
* 45 Bulu Leher
4. Kepala Garuda Menghadap ke Kanan Karena Melambangkan Kebaikan dan
Kebenaran. Juga dalam wayang Tokoh baik di tempatkan sebelah kanan
sedangkan sebelah kiri yaitu Tokoh Jahat
5. Perancang Garuda Yaitu Sultan Hamid II
6. Warna Keemasan Pada Garuda Melambangkan Kejayaan dan Keagungan
---------------------------------------------------------------------------------
Sejarah Merah Putih
Dalam sejarah Indonesia
terbukti, bahwa Bendera Merah Putih dikibarkan pada tahun 1292 oleh tentara
Jayakatwang ketika berperang melawan kekuasaan Kertanegara dari Singosari
(1222-1292).
Tahun 1292, Kerajaan Singosari di bawah Kertanegara mencapai kejayaannya. Tetapi di samping itu, juga menjelang kehancurannya.
Seorang raja dari Kediri bernama Jayakatwang melancarkan pemberontakan. Namun mendapat perlawanan dari tentara Singosari yang dipimpin oleh Raden Wijaya.
Sejarah itu disebut dalam tulisan bahwa Jawa kuno yang memakai tahun 1216 Caka (1254 Masehi), menceritakan tentang perang antara Jayakatwang melawan Raden Wijaya.
Prapanca di dalam buku karangannya Negara Kertagama menceritakan tentang digunakannya warna Merah Putih dalam upacara hari kebesaran raja pada waktu pemerintahan Hayam Wuruk yang bertahta di kerajaan Majapahit tahun 1350-1389 M.
Menurut Prapanca, gambar-gambar yang dilukiskan pada kereta-kereta raja-raja yang menghadiri hari kebesaran itu bermacam-macam antara lain kereta raja puteri Lasem dihiasi dengan gambar buah meja yang berwarna
merah. Atas dasar uraian itu, bahwa dalam kerajaan Majapahit warna merah dan putih merupakan warna yang dimuliakan
Catatan sejarah yang ditemukan pada tahun 1790 di Gunung Butak, sebelah selatan Surabaya itu menyebutkan, "...Demikianlah keadaannya ketika tentara Sri Maharaja (Raden Wijaya) bergerak terus sampai ke Rabut Carat. Tak lama setelah itu, datanglah musuh dari arah barat. Ketika itu juga Sri Maharaja bertempur dengan segala balatentaranya dan musuh pun lari tunggang-langgang, setelah mengalami kekalahan besar. Tetapi dalam keadaan demikian, di sebelah timur Hanyiru tampak panji-panji musuh berkibar, warnanya merah putih. Melihat itu, Ardaraja, putra Jayakatwang, meninggalkan pertempuran, berlaku hina dan lari menuju Kapundungan..."
Sejarah lainnya mengatakan, pada zaman Kerajaan Mataram, warna merah putih dikenal sebagai Gula Kelapa (Gula=merah, Kelapa=putih). Salah satu bentuknya masih tersimpan sebagai pusaka dalam Keraton Surakarta, yaitu bendera Kyai Ageng Tarub, putra Raden Wijaya, yang dasarnya berwarna putih dengan tulisan Arab Jawa dan atasnya bergaris merah.
Dalam babat tanah Jawa yang bernama babab Mentawis (Jilid II hal 123) disebutkan bahwa ketika Sultan Ageng berperang melawan negri Pati. Tentaranya bernaung di bawah bendera Merah Putih “Gula Kelapa”. Sultan Ageng memerintah tahun 1613-1645.
Selain itu, bendera perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya, bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera perang Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII.
Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang – pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.
Di jaman kerajaan Bugis Bone,Sulawesi Selatan sebelum Arung Palakka, bendera Merah Putih, adalah simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone. Bendera Bone itu dikenal dengan nama Woromporang.
Pada waktu perang Jawa (1825-1830 M) Pangeran Diponegoro memakai panji-panji berwarna merah putih dalam perjuangannya melawan Belanda.
Tatkala perang terjadi, beliau yang sedang dalam perjalanan berkata kepada Mangkubumi, "Paman, lihatlah rumah dan masjid sedang dibakar, api merah menyala-nyala ke atas langit. Kini kita tak berumah lagi di dunia."
Sesudah melihat ke arah Tegalrejo, ia memandang ke arah Selarong, tempat rakyat mengibarkan bendera Merah Putih. Saat itu Pangeran Diponegoro mengucapkan kata-kata yang masyhur kepada istrinya yang bernama Ratnaningsih, "Perang telah mulai, kita akan pindah ke Selarong. Pergilah Adinda ke sana, dan berikanlah segala intan permata dan emas perakmu kepada rakyat yang mengikuti kita.”
Dalam peperangan tersebut, Pangerang Diponegoro pada tahun 1830 mengalami kekalahan. Dan Sang Merah Putih tidak berkibar lagi.
Tahun 1292, Kerajaan Singosari di bawah Kertanegara mencapai kejayaannya. Tetapi di samping itu, juga menjelang kehancurannya.
Seorang raja dari Kediri bernama Jayakatwang melancarkan pemberontakan. Namun mendapat perlawanan dari tentara Singosari yang dipimpin oleh Raden Wijaya.
Sejarah itu disebut dalam tulisan bahwa Jawa kuno yang memakai tahun 1216 Caka (1254 Masehi), menceritakan tentang perang antara Jayakatwang melawan Raden Wijaya.
Prapanca di dalam buku karangannya Negara Kertagama menceritakan tentang digunakannya warna Merah Putih dalam upacara hari kebesaran raja pada waktu pemerintahan Hayam Wuruk yang bertahta di kerajaan Majapahit tahun 1350-1389 M.
Menurut Prapanca, gambar-gambar yang dilukiskan pada kereta-kereta raja-raja yang menghadiri hari kebesaran itu bermacam-macam antara lain kereta raja puteri Lasem dihiasi dengan gambar buah meja yang berwarna
merah. Atas dasar uraian itu, bahwa dalam kerajaan Majapahit warna merah dan putih merupakan warna yang dimuliakan
Catatan sejarah yang ditemukan pada tahun 1790 di Gunung Butak, sebelah selatan Surabaya itu menyebutkan, "...Demikianlah keadaannya ketika tentara Sri Maharaja (Raden Wijaya) bergerak terus sampai ke Rabut Carat. Tak lama setelah itu, datanglah musuh dari arah barat. Ketika itu juga Sri Maharaja bertempur dengan segala balatentaranya dan musuh pun lari tunggang-langgang, setelah mengalami kekalahan besar. Tetapi dalam keadaan demikian, di sebelah timur Hanyiru tampak panji-panji musuh berkibar, warnanya merah putih. Melihat itu, Ardaraja, putra Jayakatwang, meninggalkan pertempuran, berlaku hina dan lari menuju Kapundungan..."
Sejarah lainnya mengatakan, pada zaman Kerajaan Mataram, warna merah putih dikenal sebagai Gula Kelapa (Gula=merah, Kelapa=putih). Salah satu bentuknya masih tersimpan sebagai pusaka dalam Keraton Surakarta, yaitu bendera Kyai Ageng Tarub, putra Raden Wijaya, yang dasarnya berwarna putih dengan tulisan Arab Jawa dan atasnya bergaris merah.
Dalam babat tanah Jawa yang bernama babab Mentawis (Jilid II hal 123) disebutkan bahwa ketika Sultan Ageng berperang melawan negri Pati. Tentaranya bernaung di bawah bendera Merah Putih “Gula Kelapa”. Sultan Ageng memerintah tahun 1613-1645.
Selain itu, bendera perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya, bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera perang Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII.
Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang – pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.
Di jaman kerajaan Bugis Bone,Sulawesi Selatan sebelum Arung Palakka, bendera Merah Putih, adalah simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone. Bendera Bone itu dikenal dengan nama Woromporang.
Pada waktu perang Jawa (1825-1830 M) Pangeran Diponegoro memakai panji-panji berwarna merah putih dalam perjuangannya melawan Belanda.
Tatkala perang terjadi, beliau yang sedang dalam perjalanan berkata kepada Mangkubumi, "Paman, lihatlah rumah dan masjid sedang dibakar, api merah menyala-nyala ke atas langit. Kini kita tak berumah lagi di dunia."
Sesudah melihat ke arah Tegalrejo, ia memandang ke arah Selarong, tempat rakyat mengibarkan bendera Merah Putih. Saat itu Pangeran Diponegoro mengucapkan kata-kata yang masyhur kepada istrinya yang bernama Ratnaningsih, "Perang telah mulai, kita akan pindah ke Selarong. Pergilah Adinda ke sana, dan berikanlah segala intan permata dan emas perakmu kepada rakyat yang mengikuti kita.”
Dalam peperangan tersebut, Pangerang Diponegoro pada tahun 1830 mengalami kekalahan. Dan Sang Merah Putih tidak berkibar lagi.
Merah Putih dalam Abad XX
Bendera yang dinamakan Sang Merah Putih ini pertama kali digunakan oleh para pelajar dan kaum nasionalis pada awal abad ke-20 di bawah kekuasaan Belanda. Bendera Merah Putih berkibar untuk pertama kali dalam abad XX sebagai lambang kemerdekaan di benua Eropa.
Pada tahun 1922 Perhimpunan Indonesia mengibarkan bendera Merah Putih di Belanda dengan kepala banteng ditengah-tengahnya.
Pada tahun 1924 Perhimpunan Indonesia mengeluarkan buku peringatan 1908-1923 untuk memperingati hidup perkumpulan itu selama 15 tahun di Eropa. Kulit buku peringatan itu bergambar bendera Merah Putih kepala banteng.
Dalam tahun 1927 lahirlah di kota Bandung Partai Nasional Indonesia (PNI) yang mempunyai tujuan Indonesia Merdeka. PNI mengibarkan bendera Merah Putih kepala banteng.
Tanggal 28 Oktober 1928, dalam Kongres Indonesia Muda di Jakarta, para pemuda mengibarkan Merah Putih dihiasi dengan lambang garuda terbang. Kemudian lambang garuda menjadikan lambang tersendiri, sehingga tinggal warna Merah Putih.
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan pada hari Jumat
tanggal 17 Agustus 1945, pukul 10.00 di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.
Setelah pernyataan kemerdekaan tersebut, untuk pertama kalinya secara resmi
Bendera Kebangsaan Merah Putih berkibar di bumi Indonesia merdeka, dikibarkan
oleh Latief Hendaningrat dan Suhud. S.
Bendera tersebut merupakan hasil jahitan Ibu Fatmawati Soekarno dan selanjutnya bendera inilah yang disebut “Bendera Pusaka”
Bendera Pusaka berkibar siang dan malam ditengah hujan, tembakan sampai Ibukota Republik Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta pada tahun 1946.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada tanggal 9 Agustus 1945 mengadakan sidang pertama dan menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).
Dalam UUD 1945, Bab I, pasal I, ditetapkan bahwa Negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang berbentuk Republik. Dalam UUD 1945 pasal 35 ditetapkan pula bahwa bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih. Denagn demikian itu, sejak ditetapkannya UUD 1945 , Sang Merah Putih merupakan bendera kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dengan ditetapkannya UUD 1945 dan bendera kebangsaan Sang Merah Putih, maka serentak seluruh rakyat Indonesia dan pemuda Indonesia, menegakkan, mengibarkan dan mempertahankan Sang Merah Putih di bumi Indonesia. Pertempuran-pertempuran dengan serdadu kolonial Belanda yang didukung oleh tentara sekutu berkobar di seluruh Indonesia. Ribuan rakyat dan pemuda Indonesia gugur sebagai pahlawan bangsa mempertahankan kemerdekaan Sang Merah Putih. Karena pengorbanan mereka kini Sang Merah Putih tegak berkibar dibumi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka dan berlandaskan Pancasila.
Pada tahun 1948 Belanda melancarkan agresi militernya. Pada waktu itu Ibukota RI berada di Yogyakarta, Bapak Husein Mutahar (Bapak Paskibraka) ditugaskan oleh Presiden Soekarno untuk menyelamatkan Bendera Pusaka. (Penyelamatan Bendera tersebut merupakan salah satu bagian dari sejarah untuk menegakan berkibarnya Sang Merah Putih di persada Ibu Pertiwi).
Untuk menyelamatkan Bendera Pusaka tersebut terpaksa Bapak Husein Mutahar harus memisahkan antara bagian yang merah serta putihnya. Akhirnya dengan bantuan Ibu Perna Dinata benang jahitan diantara Bendera tersebut berhasil dipisahkan. Selanjutnya kedua bagian tersebut masing-masing di simpan sebagai dasar pada kedua tas Bapak Husein Mutahar yang selanjutnya tas tersebut diisi dengan pakaian serta perlengkapan pribadi miliknya.
Hal ihwal Bendera tersebut dipisahkan, karena pada waktu itu beliau mempunyai pemikiran bahwa setelah dipisah Bendera tersebut tidak lagi dapat dikatakan Bendera karena hanya sebatas secarik kain. Hal ini dilakukan guna menghindari penyitaan dari pihak Belanda.
Tak lama setelah Presiden menyerahkan Bendera Pusaka, Beliau ditangkap dan diasingkan oleh Belanda bersama Wakil Presiden beserta staf kepresidenan lainnya ke Muntok, Bangka Sumatera.
Sekitar pertengahan bulan Juni 1948 Bapak Husein Mutahar menerima berita dari Bapak Soejono, isi pemberitahuan itu yakni adanya surat pribadi Presiden pada dirinya yang pada pokoknya Presiden memerintahkan Bapak Husein Mutahar guna menyerahkan kembali Bendera Pusaka kepada Beliau dengan perantaraan Bapak Soejono yang selanjutnya Bendera Pusaka tersebut dibawa serta diserahkan kepada Presiden ditempat pengasingan (Muntok, Bangka).
Setelah mengetahui hal tersebut, dengan meminjam mesin jahit milik isteri seorang dokter, Bendera Pusaka yang terpisah menjadi dua bagian tersebut disatukan kembali persis pada posisinya semula, akan tetapi sekitar 2 cm dari ujung Bendera ada sedikit kesalahan jahit.
Selanjutnya Bendera tersebut di serahkan kepada Bapak Soejono sesuai dengan isi surat perintah Presiden. Dengan demikian dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, Bendera Pusaka tidak pernah jatuh ke tangan musuh, meskipun tentara kolonial Belanda menduduki Ibukota Negara Republik Indonesia.
Bendera tersebut merupakan hasil jahitan Ibu Fatmawati Soekarno dan selanjutnya bendera inilah yang disebut “Bendera Pusaka”
Bendera Pusaka berkibar siang dan malam ditengah hujan, tembakan sampai Ibukota Republik Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta pada tahun 1946.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada tanggal 9 Agustus 1945 mengadakan sidang pertama dan menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).
Dalam UUD 1945, Bab I, pasal I, ditetapkan bahwa Negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang berbentuk Republik. Dalam UUD 1945 pasal 35 ditetapkan pula bahwa bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih. Denagn demikian itu, sejak ditetapkannya UUD 1945 , Sang Merah Putih merupakan bendera kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dengan ditetapkannya UUD 1945 dan bendera kebangsaan Sang Merah Putih, maka serentak seluruh rakyat Indonesia dan pemuda Indonesia, menegakkan, mengibarkan dan mempertahankan Sang Merah Putih di bumi Indonesia. Pertempuran-pertempuran dengan serdadu kolonial Belanda yang didukung oleh tentara sekutu berkobar di seluruh Indonesia. Ribuan rakyat dan pemuda Indonesia gugur sebagai pahlawan bangsa mempertahankan kemerdekaan Sang Merah Putih. Karena pengorbanan mereka kini Sang Merah Putih tegak berkibar dibumi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka dan berlandaskan Pancasila.
Pada tahun 1948 Belanda melancarkan agresi militernya. Pada waktu itu Ibukota RI berada di Yogyakarta, Bapak Husein Mutahar (Bapak Paskibraka) ditugaskan oleh Presiden Soekarno untuk menyelamatkan Bendera Pusaka. (Penyelamatan Bendera tersebut merupakan salah satu bagian dari sejarah untuk menegakan berkibarnya Sang Merah Putih di persada Ibu Pertiwi).
Untuk menyelamatkan Bendera Pusaka tersebut terpaksa Bapak Husein Mutahar harus memisahkan antara bagian yang merah serta putihnya. Akhirnya dengan bantuan Ibu Perna Dinata benang jahitan diantara Bendera tersebut berhasil dipisahkan. Selanjutnya kedua bagian tersebut masing-masing di simpan sebagai dasar pada kedua tas Bapak Husein Mutahar yang selanjutnya tas tersebut diisi dengan pakaian serta perlengkapan pribadi miliknya.
Hal ihwal Bendera tersebut dipisahkan, karena pada waktu itu beliau mempunyai pemikiran bahwa setelah dipisah Bendera tersebut tidak lagi dapat dikatakan Bendera karena hanya sebatas secarik kain. Hal ini dilakukan guna menghindari penyitaan dari pihak Belanda.
Tak lama setelah Presiden menyerahkan Bendera Pusaka, Beliau ditangkap dan diasingkan oleh Belanda bersama Wakil Presiden beserta staf kepresidenan lainnya ke Muntok, Bangka Sumatera.
Sekitar pertengahan bulan Juni 1948 Bapak Husein Mutahar menerima berita dari Bapak Soejono, isi pemberitahuan itu yakni adanya surat pribadi Presiden pada dirinya yang pada pokoknya Presiden memerintahkan Bapak Husein Mutahar guna menyerahkan kembali Bendera Pusaka kepada Beliau dengan perantaraan Bapak Soejono yang selanjutnya Bendera Pusaka tersebut dibawa serta diserahkan kepada Presiden ditempat pengasingan (Muntok, Bangka).
Setelah mengetahui hal tersebut, dengan meminjam mesin jahit milik isteri seorang dokter, Bendera Pusaka yang terpisah menjadi dua bagian tersebut disatukan kembali persis pada posisinya semula, akan tetapi sekitar 2 cm dari ujung Bendera ada sedikit kesalahan jahit.
Selanjutnya Bendera tersebut di serahkan kepada Bapak Soejono sesuai dengan isi surat perintah Presiden. Dengan demikian dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, Bendera Pusaka tidak pernah jatuh ke tangan musuh, meskipun tentara kolonial Belanda menduduki Ibukota Negara Republik Indonesia.
Penjahit Bendera Pusaka
Saat menjelang Indonesia merdeka, Ki Hajar Dewantara ditugaskan untuk meneliti bendera dan lagu kebangsaan. Diputuskan, bendera Merah Putih harus berukuran panjang 3 meter dan lebar 2 meter. Sedangkan maknanya; merah berarti berani, dan putih berarti suci.
Bendera pusaka dibuat oleh Ibu Fatmawati, istri Presiden Soekarno pada tahun 1944. Bendera berbahan katun Jepang (ada juga yang menyebutkan bahan bendera tersebut adalah kain wool dari London yang diperoleh dari seorang Jepang. Bahan ini memang pada saat itu digunakan khusus untuk membuat bendera-bendera negara di dunia karena terkenal dengan keawetannya) berukuran 276 x 200 cm.
Sejak tahun 1946 sampai dengan 1968, bendera tersebut hanya dikibarkan pada setiap hari ulang tahun kemerdekaan RI. Namun sejak tahun 1969, bendera tersebut tidak pernah dikibarkan lagi dan sampai saat ini disimpan di Istana Merdeka. Bendera itu sempat sobek di dua ujungnya, ujung berwarna putih sobek sebesar 12 X 42 cm. Ujung berwarna merah sobek sebesar 15x 47 cm. Lalu ada bolong-bolong kecil karena jamur dan gigitan serangga, noda berwarna kecoklatan, hitam, dan putih. Karena terlalu lama dilipat, lipatan-lipatan itu pun sobek dan warna di sekitar lipatannya memudar.
Setelah tahun 1969, yang dikerek dan dikibarkan pada hari ulang tahun kemerdekaan RI adalah bendera duplikatnya yang terbuat dari sutra alam Indonesia. Bendera pusaka turut pula dihadirkan namun ia hanya 'menyaksikan' dari dalam kotak penyimpanannya.
---------------------------------------------------------------------------------
Sejarah Paskibraka
Pengibaran Bendera Pusaka pertama kali oleh Bapak Latif Hendraningrat dan Suhud S. Menjelang Hut RI ke-2 Presiden Soekarno memanggil salah satu ajudannya yaitu Mayor Husein Mutahar untuk menyiapkan dan memimpin upacara peringatan Hut RI tersebut,di halaman istana presiden.Gedung agung Jogyakarta tanggal 17 Agustus 1956.
Dan untuk menumbuhkan rasa persatuan bangsa,maka pengibaran bendera sebaiknya dilakukan oleh para pemuda dilakukan se-indonesia dan beliau
Memilih 5 orang pemuda sebagai simbol pancasila,terdiri dari 3 putri dan 2putraFormasi ini masih dilakukan sampai tahun 1947 dan 1948.HUT Kemerdakaan RI pertama kalinya diadakan di Jakarta pada tanggal 17Agustus 1950 yang mana kemudian regu Pengibaran ditentukan dan diatur oleh
Rumah Tangga Kepresidenan.Tanggal 5 Agustus 1966 BPK Muthar menjadi Dirijen Urusan Pemuda dan salah satunya ialah latihan “PANDU IBU INDONESIA BERPANCASILA “dan uji coba untuk kurikulum pembinaan Pasukan Pengerek Bendera Pusaka 1967.Tahun 1967 Bapak Mutahar dipanggil oleh Presiden Soeharto untuk menyiapkan pelaksanaan Pengibaran Bendera Pusaka dan dengan ide Formasi. Pada tahun 1946 beliau mengembangkan menjadi tiga pasukan :
Pasukan 17 Pengiring Bendera ( Pemandu )
Pasukan 8 Pembawa Bendera ( inti )
Pasukan 45 Pengawal Bendera
Tahun 1967-1972 Anggota yang terlibat dalam Pengibaran Bendera,sebagai Pasukan Pengerek Bendera Pusaka ( PASKERAKA ) tapi pada tahun 1973 Bapak Idik Sulaeman melontarkan nama Pasukan Pengibar Bendera Pusaka
( PASKIBRAKA ).Kemudian pada tahun 1989 tanggal 22 Desember diadakan Musyawarah Nasional ( MUNAS ) Purna Paskibraka Indonesia ( PPI ) di Cipayung Bogor.Pada tahun 1995 tepatnya pada tanggal 18-22 Januari diadakan MUNAS Ke-2 yang menghasilkan keputusan perubahan Anggaran Dasar ( AD ) dan Anggaran Rumah Tangga ( ART ).Juga menetapkan Paskibra Sekolah SMU menjadi Purna Paskibraka Indonesia dan menetapkan pengurus baru untuk tahun 1955-1959. MUNAS k-3 dilaksanakan di LembangBandung .
Di Indramayu di bentuk pada tahun 1989 oleh Pembantu Letnan 1 Mat Arief Bapak Mutahar berasal dari Sumatra Barat tepatnya di Bukit Tinggi.
Dan untuk menumbuhkan rasa persatuan bangsa,maka pengibaran bendera sebaiknya dilakukan oleh para pemuda dilakukan se-indonesia dan beliau
Memilih 5 orang pemuda sebagai simbol pancasila,terdiri dari 3 putri dan 2putraFormasi ini masih dilakukan sampai tahun 1947 dan 1948.HUT Kemerdakaan RI pertama kalinya diadakan di Jakarta pada tanggal 17Agustus 1950 yang mana kemudian regu Pengibaran ditentukan dan diatur oleh
Rumah Tangga Kepresidenan.Tanggal 5 Agustus 1966 BPK Muthar menjadi Dirijen Urusan Pemuda dan salah satunya ialah latihan “PANDU IBU INDONESIA BERPANCASILA “dan uji coba untuk kurikulum pembinaan Pasukan Pengerek Bendera Pusaka 1967.Tahun 1967 Bapak Mutahar dipanggil oleh Presiden Soeharto untuk menyiapkan pelaksanaan Pengibaran Bendera Pusaka dan dengan ide Formasi. Pada tahun 1946 beliau mengembangkan menjadi tiga pasukan :
Pasukan 17 Pengiring Bendera ( Pemandu )
Pasukan 8 Pembawa Bendera ( inti )
Pasukan 45 Pengawal Bendera
Tahun 1967-1972 Anggota yang terlibat dalam Pengibaran Bendera,sebagai Pasukan Pengerek Bendera Pusaka ( PASKERAKA ) tapi pada tahun 1973 Bapak Idik Sulaeman melontarkan nama Pasukan Pengibar Bendera Pusaka
( PASKIBRAKA ).Kemudian pada tahun 1989 tanggal 22 Desember diadakan Musyawarah Nasional ( MUNAS ) Purna Paskibraka Indonesia ( PPI ) di Cipayung Bogor.Pada tahun 1995 tepatnya pada tanggal 18-22 Januari diadakan MUNAS Ke-2 yang menghasilkan keputusan perubahan Anggaran Dasar ( AD ) dan Anggaran Rumah Tangga ( ART ).Juga menetapkan Paskibra Sekolah SMU menjadi Purna Paskibraka Indonesia dan menetapkan pengurus baru untuk tahun 1955-1959. MUNAS k-3 dilaksanakan di Lembang
Di Indramayu di bentuk pada tahun 1989 oleh Pembantu Letnan 1 Mat Arief Bapak Mutahar berasal dari Sumatra Barat tepatnya di Bukit Tinggi.
-----------------------------------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment